Buku yang diberikan ialah berjudul 'Paradoks Indonesia'. Isinya merupakan pandangan Prabowo sekaligus kritik terhadap pengelolaan bangsa Indonesia.
"Saya bawa 1.000 buku, padahal saudara di sini ada 10 ribu lebih. Saya tidak tahu cara membagi, saya serahkan MTA," kata Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua data fakta ini yang membackup membuktikan saya punya temuan bahwa kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Hanya segelintir orang yang menikmati kekayaan Indonesia," katanya.
Dia mencontohkan pengelolaan bahan tambang bauksit yang merupakan terbesar di Indonesia. Tambang yang seharusnya dapat diolah di Indonesia justru langsung diekspor.
"Bauksit produksi terbesar di Indonesia. Apa yg dilakukan? Oleh elite Indonesia bauksit diizinkan diekspor. Bauksit, nikel, emas, dikuasai bangsa asing, satu per satu. Dan mereka semakin pinter. Kadang pakai orang Indonesia sebagai fronting," ujarnya.
Prabowo mengatakan data yang tersaji di dalam bukunya sesuai fakta. Bahkan dia mengklaim belum ada ekonom yang menyanggah data tersebut.
"Sudah beredar dua tahun, buku ini belum ada ahli ekonomi yang menyanggah ini. Karena saya backup dengan data, statistik, fakta. Fakta itu saya ambil dari badan ilmiah internasional dan pemerintah Republik Indonesia sendiri," kata dia.
Meski telah menyerahkan 1.000 buku kepada jemaah MTA, Prabowo berjanji akan mengirimkan tambahan buku untuk mereka.
"Kalau ini buku 1.000 kurang, akan saya kirim lagi. Khusus untuk MTA kita kasih jatah lebih," pungkasnya. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini