Tiba gegung pusat MTA, Prabowo tampak mengenakan baju koko warna putih dengan peci hitam. Tampak pula Amien Rais dan Dahnil Anzar mengikuti pengajian.
Di hadapan ribuan jemaah MTA, Prabowo mengaku berbicara bukan sebagai capres, namun sebagai pribadi. Dia merasa wajib menyampaikan pemikirannya bahwa negara saat ini berada dalam jalan yang keliru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa negara kita sekarang berada di jalan yang keliru, dalam bidang ekonomi khususnya. Jalan ini adalah jalan yang tidak mungkin membawa rakyat sejahtera. Karena kekayaan negara dalam sistem ekonomi seperti sekarang, kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kekayaan diambil keluar dari Indonesia," kata Prabowo.
![]() |
Menurutnya, kondisi tersebut akan semakin melemahkan Indonesia. Rakyat pun disebut bakal terus mengalami penderitaan.
Dia kemudian memaparkan penghitungan ekonom yang menyebut penghasilan rata-rata penduduk Indonesia per tahun sebesar USD 3.800. Prabowo menyebut angka tersebut tidak tepat, sebab kekayaan Indonesia hanya dinikmati segelintir orang.
"Satu persen orang menikmati hampir setengah kekayaan bangsa Indonesia. Penghasilan rakyat Indonesia kurang dari Rp 30 ribu per hari, berarti kurang dari Rp 1 juta per bulan," katanya.
"Artinya apa, kita setingkat dengan negara miskin Afrika. Setelah 73 tahun merdeka, Indonesia setingkat Rwanda, Sierra Leone, Haiti, Chad dan pulau-pulau kecil yang tidak kita ketahui di mana letaknya," ujar mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo menyampaikan bahwa pemikirannya sudah dituangkan dalam bukunya berjudul Paradoks Indonesia. Buku itu lalu diserahkan kepada MTA untuk dibagikan kepada jemaah.
Menutup kajian, Prabowo mengaku tersanjung mendapatkan kesempatan berbicara di kajian MTA. Sebagai gantinya, Prabowo balik mengundang warga MTA ke kediamannya di Bogor.
"Tentunya enggak sekaligus semuanya. Mungkin perwakilan atau rombongan tiap bulan tiap minggu, saya terima," tutupnya. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini