"Saya tidak membenarkan (Keberadaan Pak Ogah) sepenuhnya, tapi dalam kondisi tertentu, mereka juga dibutuhkan. Karena kan ada titik-titik tertentu yang tidak dijaga oleh polisi," kata Immawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/12/2018).
Akan tetapi, menurut Immawan keberadaan Pak Ogah saat ini dinilai terlampau banyak dan cenderung mengatur lalu lintas di jalur yang bisa dikatakan tidak rawan. Karena itu, ia meminta Pak Ogah agar berjaga di titik yang dianggap benar-benar rawan kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kemarin ke Pantai Wediombo lihat ada 7 titik yang terdapat Pak Ogahnya. Padahal belum tentu 7 titik itu rawan. Jadi saya imbau agar berjaga di jalur yang memang rawan (Kecelakaan lalu lintas), jangan yang tidak rawan dibuat-buat jadi rawan untuk mendapat uang," ujarnya.
Menurut Immawan, untuk mengurangi adanya Pak Ogah itu sebenarnya dapat ditanggulangi dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui Pokdarwis masing-masing. Sehingga keberadaan Pak Ogah bisa diminimalkan dan diperuntukkan untuk membantu wisatawan yang memasuki lokasi atau menjaga penitipan kendaraan bermotor.
"Sekali lagi, hal itu (Pemberdayaan masyarakat) adalah bagian dari sikap profesional kita. Jadi harapannya dengan adanya sikap profesional dapat mewujudkan Gunungkidul yang lebih baik lagi," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini