Melihat Tumpukan Sampah di Banjir Kanal Timur Semarang

Melihat Tumpukan Sampah di Banjir Kanal Timur Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Sabtu, 15 Des 2018 22:09 WIB
Tumpukan sampah di BKT Semarang (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Banjir yang terjadi di Semarang akhir-akhir ini selain diakibatkan curah hujan tinggi ternyata juga diakibatkan sampah yang sering menghambat aliran air. Bahkan aliran sungai Banjir Kanal Timur Semarang juga sempat terhambat sampah yang menumpuk.

Sampah yang menumpuk itu ada di bawah jembatan Kaligawe yang membuat dampak genangan di perkampungan Sawah Besar atau sekitar Banjir Kanal Timur. Kondisi paling parah terjadi pekan lalu, Sabtu, 8 Desember 2018.

Wilayah tersebut setiap musim hujan memang menjadi langganan banjir jika dapat kiriman air dari daerah atas. Namun tahun ini proyek normalisasi sudah dimulai dengan progres 55 persen dan seharusnya banjir bisa teratasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu hujan deras turun dan air melimpas meski normalisasi sudah berjalan. Ternyata tumpukan sampah di bawah jembatan Kaligawe yang menyebabkannya. Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng berkoordinasi untuk mengatasinya.

Hari Jumat kemarin, hujan deras kembali mengguyur Kota Semarang dan membuat kepala daerahnya khawatir termasuk Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang meninjau jembatan Kaligawe malam hari.

Melihat masih ada sampah yang menumpuk, ia meminta agar petugas selalu siaga jika ada sampah mulai menumpuk segera angkut. Jika perlu ada shift malam yang bisa melakukan tindakan sesegera mungkin.

"Sekarang intensitas hujan sedang tinggi-tingginya. Jadi harus kejar-kejaran dengan hujan. Jangan menunggu siang, kalau perlu ada shift malam untuk mengangkut semua sampah di lokasi ini karena kalau siang kan terganggu dengan arus lalulintas," kata Ganjar, Sabtu (15/12/2018).


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan Banjir di Kaligawe akhir-akhir ini selain sampah juga dampak dari penyempitan Kali Tenggang. Sehingga jangka panjangnya pemerintah akan menertibkan beberapa bangunan di bantaran sungai Tenggang dan di bagian atas sungai Kanal Banjir Timur.

"Di 2019 kami minta konsultan untuk mengidentifikasi berapa rumah di bantaran yang akan kami tertibkan. Selain sungai Tenggang hunian di sungai Kanal Banjir Timur bagian atas juga akan direlokasi. Ada warga yang sengaja membuang sampah ke sungai BKT meski ada pula yang terbawa arus," jelasnya.
Melihat Tumpukan Sampah di Banjir Kanal Timur SemarangTumpukan sampah di BKT Semarang (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)

Hendrar juga menekankan untuk adanya percepatan pengerjaan normalisasi sungai Banjir Kanal Timur. Karena selain mengatasi banjir, proyek tersebut juga memperindah kota. "Terkhusus normalisasi BKT saya sangat mengharapkan adanya percepatan dalam pengerjaannya," ujar Hendrar.


Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu, menambahkan sampah di Banjir Kanal Timur kali ini memang cukup parah karena selain ranting pohon dan sampah plastik, ada juga lemari, kasur dan kursi.

"Sudah kayak supermarket, bahkan ada tandon air juga. Pasca limpasan air minggu lalu, 3 hari diambil sampahnya sampai 250 m2," kata Hevearita kepada detikcom.

"Selama masih ada sampah, tetap selalu dikeruk, saya minta pak camat dan pak lurah untuk monitor, begitu mulai ada sampah yang menutupi jembatan minta DPU mengambil dengan ampibios," imbuhnya.

Dari pantauan detikcom sore ini, sampah di bawah jembatan Kaligawe hanya tersisa sedikit dan ada pula yang dipinggirkan. Sebagian besar sampah yang memghambat sudah dikeruk dan dibuang.

Sampah tidak hanya berdampak di sekitar Banjir Kanal Timur, bahkan saluran yang baru diperbaiki di Jalan Supriyadi pun terhambat sampah sehingga air melimpas ke jalan. "Jalan Supriyadi kemarin selain karena curah hujan tinggi juga akibat sampah," tandas Hevearita.

Pemerintah daerah pun berharap masyarakat ikut membantu usaha antisipasi minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads