Kepada detikcom, Yuliyanto menceritakan modus aksi penipuan tersebut.
"Ada orang ngaku-ngaku sebagai saya. Telepon ke kenalan saya, bilang kalau saya ganti nomor HP. Lalu menyampaikan kalau ada lelangan barang sitaan dari Bea Cukai berupa mobil dengan harga murah," kata Yuliyanto, Senin (3/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun yang menerima telepon dengan menawarkan lelangan barang sitaan Bea Cukai agar tidak usah percaya. Kalau lelangan pasti lewat balai lelang negara, nggak melalui telepon," jelasnya.
Terlepas dari kasus pencatutan namanya, Yuliyanto secara umum meminta kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan melalui sambungan telepon.
"Modusnya mengaku-aku menjadi orang yang sebelumnya sudah saling kenal, misal si A kenal sama si B. Lalu pelaku si C mengaku sebagai A lalu menelepon B sebagai calon korban dan bilang kalau nomor HP-nya ganti baru. Selanjutnya menawarkan apapun itu, misalnya ya seperti lelangan barang sitaan atau barang dari Bea Cukai dengan harga murah. Intinya jangan gampang percaya begitu saja, kami imbau cek ricek ulang," imbuh Yuliyanto.
Menyangkut kasus yang mencatut namanya, Yuliyanto menyebut masih dia dalami untuk menentukan langkah lebih lanjut. "Kalau yang sampai ke saya infonya, baru satu orang yang sudah dihubungi pelaku yang mengaku sebagai saya," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini