"Ya staf (yang menerima cek dan surat), seperti surat masuk biasa. Oke, saya kira itu saja," ujar Irfannusir kepada detikcom.
Hal ini disampaikan Irfannusir usai Multamar Pemuda Muhammadiyah di UMY, Bantul, Kamis (28/11/2018) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfannusir menjelaskan selain mengembalikan dana dalam bentuk cek senilai Rp 2 miliar, dia juga menyertakan surat pengantar untuk memproses pengembalian dana.
Namun saat ditanya kapan pengembalian itu dilakukan, Irfannusir mengaku lupa waktu tepatnya.
"Saya lupa hari apa (mengembalikan dana). Sudah lupa Mas, hari apa," jawab Irfannusir.
Diberitakan sebelumnya, Kemenpora mengklaim sudah melakukan pengecekan internal terkait pengembalian duit itu. Hasilnya, Kemenpora memastikan belum menerima duit tersebut.
"Belum ada, baru saya cek, kontak PPK-nya, pejabat pembuat komitmennya, yang membuat perjanjian dengan Pak Fanani (Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam, Ahmad Fanani) itu," kata Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa S Broto saat dihubungi detikcom, Rabu (28/11).
Gatot mengatakan pihaknya tidak tahu ke mana Pemuda Muhammadiyah mengirimkan duit Rp 2 miliar itu. Menurut dia, pengembalian uang kepada lembaga negara mempunyai aturan tersendiri.
Gatot menjelaskan, jika Pemuda Muhammadiyah ingin mengembalikan uang, mereka harus berkoordinasi dengan PPK lebih dulu. Setelah itu, PPK akan berkomunikasi dengan bagian keuangan Kemenpora untuk menerbitkan billing number.
"Ke Kemenpora hanya melaporkan tanpa harus membawa uangnya. Nanti sama Kemenpora dikasih billing number. Billing number itu ke bank berapa, ke nomor berapa, harus setor ke kas negara," papar Gatot.
Saksikan juga video 'Dugaan Mark-Up Kemah Pemuda yang Seret Dahnil Anzar':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini