Ini Alasan Bupati Tasdi Pose Metal Meski Jadi Terdakwa KPK

Ini Alasan Bupati Tasdi Pose Metal Meski Jadi Terdakwa KPK

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 28 Nov 2018 16:23 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Bupati Nonaktif Purbalingga, Tasdi menyebutkan alasannya memasang pose jari metal beberapa kali termasuk ketika di kantor KPK Jakarta. Menurutnya hal itu untuk menunjukkan dirinya tetap membela PDI Perjuangan.

Tasdi mengungkapkan usai menjalani sidang kasus suap yang menjeratnya di Pengadilan Tipikor Semarang. Sidang hari ini dengan agenda pemeriksaan beberapa saksi. Seharusnya Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto juga hadir sebagai saksi namun tidak hadir karena sedang berada di luar negeri.

Saat diwawancara, Tasdi mengungkapkan alasan memasang pose tangan metal sambil memeragakannya. Ia menjelaskan dirinya sudah masuk PDIP sejak masih duduk di kelas 2 SMA tahun 1987. Riwayat jabatannya yaitu menjadi anggota DPRD Purbalingga sejak 1999 hingga 2004, Ketua DPRD Purbalingga 2004-2014, wakil Bupati Purbalingga 2014-2015, dan terpilih menjadi Bupati Purbalingga periode 2016-2021.
ba

"Saya tetap di PDI Perjuangan, makanya saya begini (salam metal) bukan menentang sipapun. Walau saya bermasalah, saya tetap PDI Perjuangan. Walau saya bela partai, bela daerah, saya salah dan siap bertanggungjawab, saya siap menjalani," kata Tasdi di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (28/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menjelaskan, perkara penyuapan yang terjadi untuk menutup kerugian negara yang ditemukan BPK yang ada sejak sebelum dirinya menjabat Bupati. Selain itu ada juga kegiatan masyarakat serta partai yang harus dipenuhinya sehingga ia mencari cara.

"Walau saya tidak menikmati uang itu karena uangnya mengalir untuk kepentingan tadi, nutup temuan BPK biar WTP, untuk kepentingan partai, kemudian untuk kemasyarakatan," aku Tasdi.
ba

Tasdi didakwa dalam kasus suap proyek Islamic Center tahap II di daerahnya. Ia juga didakwa jaksa dari KPK karena menerima gratifkasi dari berbagai pihak.

Dengan penangkapan KPK terhadap Tasdi bulan Juni lalu, sebenarnya PDIP sudah langung melakukan pemecatan. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut Tasdi dipecat dari PDIP dan tidak diberi advokasi. Meski demikian Tasdi tetap membela PDIP dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Saya tetap PDIP dan Bu Megawati, saya sudah 20 tahunan," tandas Tasdi keluar ruangan sembari pasang pose tangan metal.

(alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads