Tasdi mengungkapkan usai menjalani sidang kasus suap yang menjeratnya di Pengadilan Tipikor Semarang. Sidang hari ini dengan agenda pemeriksaan beberapa saksi. Seharusnya Wakil Ketua DPR RI, Utut Adianto juga hadir sebagai saksi namun tidak hadir karena sedang berada di luar negeri.
Saat diwawancara, Tasdi mengungkapkan alasan memasang pose tangan metal sambil memeragakannya. Ia menjelaskan dirinya sudah masuk PDIP sejak masih duduk di kelas 2 SMA tahun 1987. Riwayat jabatannya yaitu menjadi anggota DPRD Purbalingga sejak 1999 hingga 2004, Ketua DPRD Purbalingga 2004-2014, wakil Bupati Purbalingga 2014-2015, dan terpilih menjadi Bupati Purbalingga periode 2016-2021.
ba
"Saya tetap di PDI Perjuangan, makanya saya begini (salam metal) bukan menentang sipapun. Walau saya bermasalah, saya tetap PDI Perjuangan. Walau saya bela partai, bela daerah, saya salah dan siap bertanggungjawab, saya siap menjalani," kata Tasdi di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (28/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walau saya tidak menikmati uang itu karena uangnya mengalir untuk kepentingan tadi, nutup temuan BPK biar WTP, untuk kepentingan partai, kemudian untuk kemasyarakatan," aku Tasdi.
ba
Tasdi didakwa dalam kasus suap proyek Islamic Center tahap II di daerahnya. Ia juga didakwa jaksa dari KPK karena menerima gratifkasi dari berbagai pihak.
Dengan penangkapan KPK terhadap Tasdi bulan Juni lalu, sebenarnya PDIP sudah langung melakukan pemecatan. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut Tasdi dipecat dari PDIP dan tidak diberi advokasi. Meski demikian Tasdi tetap membela PDIP dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Saya tetap PDIP dan Bu Megawati, saya sudah 20 tahunan," tandas Tasdi keluar ruangan sembari pasang pose tangan metal.
(alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini