Kokam: Ada 3 Caketum Pemuda Muhammadiyah Gantikan Dahnil, Bukan 2

Bantul - Arah dukungan pemilihan ketua umum (ketum) PP Pemuda Muhammadiyah mengerucut. Awalnya dikabarkan hanya dua caketum yang maju, yakni Ahmad Fanani dan Sunanto. Namun kabar ini dibantah Komandan Kokam Muhammadiyah.

Ketua Bidang KOKAM dan SAR PP Pemuda Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda, menjelaskan bahwa ada tiga calon yang dipastikan tetap maju, bukan dua calon. Ketiganya yakni Ahmad Fanani, Sunanto, dan Ahmad Labib.

Sementara dua calon lainnya yakni Andi Fajar Asti dan Faisal telah memberikan dukungan kepada Ahmad Labib. Sementara caketum Muhammad Sukron dikabarkan merapat ke kubu Sunanto.

"Jadi secara resmi mereka (Andi Fajar Asti dan Faisal) mengundurkan diri dan menyatakan dukungan terhadap Ahmad Labib," ujar Mashuri di sela pemilihan ketum baru PP Pemuda Muhammadiyah, Rabu (28/11/2018).

Baca juga: Dua Nama Mengerucut Bakal Jadi Pengganti Dahnil

"Adapun kandidat yang satu lagi Mas Sukron belum kelihatan sampai hari ini. Jadi calonnya yang akan bertarung ada tiga, Sunanto, Ahmad Fanani, dan Ahmad Labib," ungkapnya.

Awalnya ada enam caketum yang telah ditetapkan di tanwir sebagai kandidat ketum baru PP Pemuda Muhammadiyah. Keenamnya yakni Ahmad Fanani, Andi Fajar Asti, Faisal, Muhammad Sukron, Ahmad Labib, dan Sunanto.

Baca juga: Menanti Ketum Baru Pemuda Muhammadiyah Pengganti Dahnil Anzar

Pagi tadi dikabarkan bursa caketum mengerucut ke dua nama, yakni Ahmad Fanani dan Sunanto. Namun setelah penyampaian visi misi kandidat ternyata ada perubahan arah dukungan, Ahmad Labib dipastikan tetap maju.

"Tidak benar (Labib mendukung Fanani). Tadi malam sudah diputuskan oleh mereka bertiga untuk maju terus, dan tadi sudah diumumkan, Ahmad Labib sudah menyampaikan visi misi dan menyatakan akan terus maju," paparnya.

Adapun jumlah pemilih yang telah terverifikasi panitia, lanjut Mashuri, ada sekitar 1.196 orang. Pemilihannya dilangsungkan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DI Yogyakarta, siang ini.

"Sistem pemilihannya ini manual, tidak pakai e-voting. Panwal sudah diputuskan di tanwir pemilihannya itu manual maka tadi sistem yang e-voting yang sudah disiapkan oleh panitia akhirnya diubah menjadi manual," pungkas dia. (sip/sip)