Kepala Balai BPOM Semarang, Safriansyah, mengatakan barang bukti dengan nilai Rp 6,4 miliar tersebut disita dalam kurun waktu tahun 2018 ini. Ada 19 sarana atau pelaku yang sudah diproses hukum.
"Nilainya Rp 6,4 miliar. Pengawasan yang kita lakukan ke 183 sarana. Yang 19 ini pelaku usaha nakal, bisa dikatakan penjahat di bidang obat dan makanan," kata Safriansyah usai acara simbolik pemusnahan barang bukti di kantornya, Senin (26/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemusnahan barang bukti sudah dilakukan untuk ketigakalinya dan untuk hari ini dimusnahkan 1.615 item dengan jumlah barang 66.982 pcs dan total nilai ekonomisnya Rp 578.783.579.
"Yang di sini simbolis, nanti kita kerjasama dengan jasa pihak ketiga. Karena ada perusahaan yang menangani pemusnahan barang berbahaya dan beracun," tandasnya.
![]() |
Pemusnahan dilakukan dengan membakar sebagian barang bukti ke dalam alat incenerator. Barang bukti itu dibakar hingga musnah.
Mayoritas kasus yang diungkap di tahun 2018 ini, lanjut Safriansyah, modusnya yaitu distribusi melalui online. Barang yang diperoleh ada yang lokal dan juga impor ilegal.
"Pendistribusiannya melalui online. Barang ada dari lokal dan luar negeri, impor ilegal. Yang impor itu obat ilegal dan kosmetik ilegal," pungkasnya.
Barang yang dimusnahkan memang beragam. Selain kosmetik, jenis benda ilegal yang banyak adalah obat rematik dan obat kuat. Bahan-bahan yang digunakan bisa berbahaya bagi konsumen jika tidak sesuai anjuran.
"Obat tradisional ilegal dan kosmetik ilegal yang paling menonjol di Jateng," terang Safriansyah.
Dia juga menjelaskan, penindakan terhadap obat dan makanan ilegal dilakukan untuk melindungi konsumen dari bahan berbahaya dam juga melindungi pelaku usaha yang sudah sesuai prosedur dan dijamin aman.
Untuk langkah penindakan, BPOM bekerjasama dengan Dir Reskrimsus Polda Jateng yang bisa melacak situs online. Selain itu petugas BPOM juga bertindak dengan menyamar sebagai pembeli. "Kita kerjasama dengan Dit Reskrimsus, Disperindag, BNN, dan Satpol PP," ujarnya. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini