Wakil Bupati Kudus Hartopo bersama anggota DPRD mendatangi lokasi Stadion Wergu, Rabu (7/11/2018). Tampak beberapa material yang ambruk menumpuk di dalam sisi utara stadion.
Satu persatu Hartopo memegang material besi, galvalum, dan lainnya. Tampak wajahnya menunjukkan keraguan pada material atap itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu petugas pengerjaan proyek ditanya Hartopo, berapa total anggaran proyek pembangunan di stadion ini. Petugas menjawab anggaran pembangunan Rp 22 miliar.
"22 miliar biaya besar itu. Aku bangun 3 miliar, bagus, kok," timpalnya.
Hartopo mengatakan, material itu bukan sekadar ketebalan besi beton ini, tapi juga harus memerhatikan kualitas bahannya.
"Bagi kami, ini adalah kecurian kualitas. Speknya sudah oke, terangnya.
Dia berharap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jateng turun memeriksa kasus ini.
"Harus (BPK) dulu. Tapi kita investigasi internal dulu. Ada tim yang audit dari sini dulu. Kalau ada temuan, tetap BPK provinsi harus turun," ujar Hartopo.
Ketika ditanyakan, apakah pembangunan akan dilanjutkan?
"Kita jangan dulu. Dilanjut nanti setelah investigasi. Setelah itu memenuhi spek. Baru nanti dilanjutkan lagi," terangnya.
Terkait kualitas bangunan, kata dia, harusnya ahli sipil didatangkan. Gunanya mengetahui hal yang sebenarnya tentang bangunan stadion.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Joko Susilo di lokasi mengatakan, pengerjaan proyek sesuai kontrak sampai pada November 2018. Namun karena ada kejadian ini, akan diperpanjang.
"Ada solusi perpanjangan waktu karena ada force majeure dan alam," kata Joko. (bgs/bgs)