Jembatan Perbatasan Demak-Kudus Diperbaiki, Ini Rekayasa Lalinnya

Demak - Jembatan Kolonel Sunandar atau Tanggulangin di perbatasan Demak-Kudus diperbaiki. Untuk itu polisi mempersiapkan rekayasa lalin dan jalur alternatif.

Dari pantauan, perbaikan jembatan dilakukan untuk lajur barat atau arah Demak-Kudus. Saat ini perbaikan sudah dimulai dengan pemasangan tiang pancang.

Namun, penutupan jalan baru akan dilakukan, 14 September 2018. Arus lalu lintas akan menggunakan sistem contraflow berjarak sekitar 400 meter dari arah Demak hingga memasuki wilayah Kudus.

Kasatlantas Polres Demak, AKP Christian Chrisye Lolowang menuturkan bahwa untuk mengurangi penumpukan arus lalu lintas, telah disiapkan jalur alternatif. Yakni yang dari arah Demak-Kudus bisa melewati Pertigaan Trengguli-Jepara-Kudus.

"Memang itu yang bisa jadi jalur alternatif, jaraknya sekitar 50 kilometer, memutar ke Jepara baru Kudus," ujarnya saat berada di Jembatan Tanggulangin, Rabu (12/9/2018).

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah rambu-rambu di sejumlah titik.

"Kami juga turunkan petugas di lokasi contraflow untuk mengurai kemacetan," imbuhnya.

Untuk saat ini, lanjut dia, di wilayah Demak sedang dilakukan perbaikan jembatan di dua titik. Yakni Jembatan Kali Tuntang dan Jembatan Tanggulangin.

"Kami harap pengguna jalan untuk bersabar saat melintas atau menemukan kemacetan. Kami terus berupaya mengurai arus lalu lintas," pungkas Chrisye.

Perbaikan jembatan tersebut ditargetkan rampung dalam waktu enam bulan. Saat ini pengerjaannya sudah rampung hingga 15 persen.

Kaur Pengerjaan Umum Pembangunan Jembatan Lindung Simbolon menambahkan bahwa perbaikan Jembatan Tanggulangin sudah sesuai aturan karena umur jembatan ini kurang lebih 50 tahun. Dikhawatirkan, kontruksi jembatan akan rusak.

"Jembatan Kolonel Sunandar ini, sudah berumur kurang lebih 50 tahun, dan seharusnya dilakukan peremajaan," ujar Simbolon.

Perbaikan jembatan dengan panjang 170 meter, lebar 11 meter tersebut menelan biaya Rp 115,5 miliar.

"Nantinya Jembatan yang baru mampu menopang beban hingga 100 ton selama 100 tahun. Target Juni 2019, tapi kami berupaya selesai secepatnya," kata dia. (sip/sip)