Dikatakan Marwandi, anaknya pergi ke Pangkal Pinang karena memang anaknya bekerja di Pelabuhan Pangkal Pinang. Namun diakuinya bahwa Herjuno terkadang pulang ke rumahnya di Tangerang, Banten untuk bertemu dengan keluarganya.
"Kerjanya (Herjuno) itu di Pelindo II, ke sana (Pangkal Pinang) karena sekarang kerjanya di sana jadi Kepala Pelabuhan Pangkal Pinang," katanya saat ditemui di rumahnya, Nogosari I, Bandung, Playen, Gunungkidul, Senin (29/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambung Marwandi, ia terakhir bertemu dan berkomunikasi dengan anaknya pada hari Jumat dua pekan yang lalu. Hal itu karena anaknya sempat pulang ke Gunungkidul, namun tidak bersama dengan keluarganya.
"Saya ingat, dia datang Jumat kemarinnya lagi (Dua pekan lalu), pokoknya sampai sini habis maghrib itu kok. Di sini (Nogosari I) dia (Herjuni) tidur semalam," ucapnya.
"Pas itu (Herjuno pulang), dia (Herjuno) minta saya untuk tidur bersamanya di kamar. Yasudah, saya tidur di samping anak saya dan ibunya di bawah. Karena kasurnya ada dua, yang atas saya yang bawah ibunya," imbuhnya.
Disinggung mengenai firasat, Marwandi mengaku tidak memiliki firasat tertentu terkait kejadian tadi pagi. Di mana anaknya ikut dalam manifes pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan sekitar Tanjung, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) tadi pagi.
"Tidak ada firasat, saat itu dia hanya bilang gini 'Pak salatnya yang aktif (Rajin) ya pak, kalau malam bangun (Lalu) salat tahajud, ibuk digugah (Dibangunkan) dan diajak salat'," ucapnya menirukan perkataan Herjuno kepadanya saat itu.
Tonton juga 'Sore Sendu di Pantai Utara Karawang':
(bgk/bgk)











































