Wali kota yang disapa Rudy itu meminta BBWS menggelontorkan air dari Waduk Gajah Mungkur. Diharapkan pencemaran dapat berkurang dengan langkah itu.
"Kita coba koordinasi dengan BBWS untuk menggelontorkan air dari Waduk Gajah Mungkur supaya air Bengawan Solo bisa diolah," kata Rudy di Balai Kota Surakarta, Senin (29/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu satu-satunya jalan karena pencemaran di sungai itu kita tidak bisa menunjuk siapa yang mencemari. Dari hulu sampai Jurug itu siapa yang mencemari kita enggak tahu," ujar dia.
Namun untuk jangka panjang, Rudy berencana akan membuat lebih banyak sumur-sumur dalam. Saat ini ada 26 titik sumur dalam yang ada di Solo, lima di antaranya sudah tidak berfungsi.
Humas PDAM Surakarta, Bayu Tunggul, mengatakan sumur dalam saat ini tidak dapat menjangkau banyak pelanggan karena debitnya yang sedikit.
"Sekarang tinggal 21 titik. Itu pun debitnya kecil, mulai 5 liter per detik sampai 30 liter per detik, sedangkan air dari sungai bisa ratusan liter per detik," ujar Bayu.
Dalam kesempatan ini, Rudy mengatakan bahwa air PDAM di rumahnya juga terdampak.
"Yo ra mili, podo wae (Ya enggak mengalir, sama saja). Airnya juga dari Jurug kok," katanya.
Untuk sementara, Rudy dan keluarga memanfaatkan air sumur. Meskipun, kualitas air sumurnya tidak sebagus air PDAM.
"Pakai sumur juga, malah airnya biru. Tapi tetap bisa dipakai," ujarnya. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini