Lomba tandur atau tanam padi jajar legowo (jarwo) tersebut dilangsungkan di Desa Ngrapah, Banyubiru, Semarang. Ada 40 kelompok dari 12 kabupaten di Jateng ambil bagian. Tiap kelompok terdiri dari 8 perempuan yang masing-masing kelompok harus menanami lahan seluas 2000 meter persegi.
![]() |
Ketua Panitia Lomba, Ruth Murtiasih Subodro, mengatakan lomba tersebut dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada para buruh tandur. Sedangkan yang dilombakan adalah teknologi tanam yang dinamakan jajar legowo, yakni metode tanam yang diprogramkan pemerintah.
"Ini sebenarnya satu metode tanam yang jadi program pemerintah cukup lama, tapi biasanya hanya berhenti diujicoba aja, nggak masif. Nah ini coba kita adakan festival supaya menjadi sesuatu yang membudaya di petani dan di sisi buruh tandur untuk meningkatkan profesionalitas," kata Ruth, Senin (22/10/2018).
![]() |
Di sela-sela berlangsungnya lomba, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo datang dan langsung bergabung turun ke sawah ikut menanam padi. Saat tiba di lokasi, Ganjar memakai kopiah dan jas warna hitam serta sarung, sebagai peringatan hari santri. Dia langsung melepas jas dan menggulung sarung, kemudian turun ke sawah bergabung emak-emak buruh tandur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kedua, sekaligus bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk beralih pada teknologi-teknologi pertanian modern," lanjutnya.
![]() |