Kapolres Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan mengatakan, kejadian bermula saat Muktavi Eris Pratama (30), selaku vendor pengelola ATM mendapati mesin ATM yang dikelolanya rusak di bagian mulut ATM. Karena itu, Eris melaporkan kejadian itu ke pihaknya tanggal 9 Oktober 2018.
"Setelah lidik, kami tangkap 4 tersangka saat mau mengisi bahan bakar di Semarang kemarin (Selasa 16/10)," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Rabu (17/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, polisi turut mengamankan barang bukti berupa senar pancing, dua buah obeng, dua buah tang, sejumlah mata kail pancing, satu kartu ATM sam sebuah lempengan besi berbahan kuningan.
"Tapi aksi mereka gagal dan ATMnya malah rusak," imbuhnya.
Dari pengakuan, mereka ini berasal dari Jakarta dan sebelumnya telah beraksi di Klaten, Jawa Tengah dengan modus yang sama. Diakui Kapolres bahwa modus tersebut terbilang modus baru.
"Pengakuan tersangka sudah dua kali, di Klaten sama Sewon, dan mereka ini bisa dikatakan sindikat (Pencuri ATM) lintas provinsi," katanya.
Para pelaku mengaku menjalankan aksinya karena coba-coba. Selain itu, mereka sudah mengamati bagaimana proses uang keluar saat melakukan penarikan tunai.
"Kepikiran itu (pakai alat pancing) karena sering ambil uang (di ATM), saya perhatikan keluarnya uang dari lubang itu dan kelihatannya bisa ambil lebih. Terus coba-coba ngambil pakai itu (alat pancing)," kata salah seorang tersangka yang juga otak pencurian, DN.
"Sudah dua kali (Mencuri uang pakai alat pancing) tapi gagal semua," imbuhnya.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai driver online ini mengaku nekat mencuri uang di ATM karena terbelit ekonomi. Selain itu, penghasilannya dari menjadi driver online dianggapnya kurang.
"Rencananya (Kalau berhasil) uangnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya lirih. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini