"Saya, kami menyampaikan karena ini masa kampanye, dan UGM kampusnya harus netral, maka terkait dengan narasumber-narasumber yang ada afiliasinya dengan tim sukses masing-masing kontestan, pasti pada saatnya nanti kita akan memberi kesempatan untuk mereka sampaikan visi misinya dan lain-lainnya. Tapi diatur agar netralitas kampus ini betul-betul netral," kata Panut kepada wartawan di Balairung UGM, Senin (15/10/2018).
Pernyataan Panut disampaikan menyinggung pencabutan izin pinjam ruang auditorium Fakultas Peternakan UGM sebagai lokasi seminar kebangsaan dengan narasumber 2 eks menteri yang kini bergabung ke timses Prabowo-Sandi, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panut melanjutkan, UGM membuka pintu bagi timses yang ingin mengadakan kegiatan di lingkungan kampus tapi dengan catatan.
"Digelar secara terbuka oleh fakultas atau universitas, kerja sama dengan KPU dan Bawaslu. (Kegiatan) untuk jadi pendidikan politik bagi kita bersama, belajar berpolitik dengan baik, kemudian mencari sosok pemimpin negeri yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa besar nomor satu di dunia," sebutnya.
Panut pun menjamin UGM tetap pada posisi netral meski membuka pintu bagi timses.
"Kita tidak alergi terhadap politik, tapi kita tetap jamin netralitas UGM, sebagai kampus nasional, kampus kerakyatan, dan kampus Pancasila," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini