Rombongan 11 warga tersebut tiba di Rumah Dinas Bupati Batang, Jumat (12/10/2018) pagi. Mereka tidak bisa pulang bersama rombongan pertama yang tiba pada Minggu (7/10) lalu karena harus menunggu pencairan honor dari pekerjaanya sebagai pekerja bangunan
"Kita menunda pulang karena belum terima bayaran. Kalau pulang nggak bawa hasil keringat kasihan keluarga di rumah. Yang pulang sebelumnya juga belum pada dibayar," kata Ahmadi (31) salah satu dari pekerja yang dipulangkan itu kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterlambatan pembayaran pekerja bangunan saat bencana tersebut diakibatkan karena tidak bukanya pelayanan perbankan untuk mencairkan bayaran pekerja bangunan.
Usai beristirahat di rumah dinas bupati, 11 warga ini kemudian lalu diajak sarapan bersama Bupati Batang, Wihaji. Bupati berharap, para pekerja bangunan ini selanjutnya tidak perlu lagi mencari nafkah ke luar daerah, karena di Batang masih banyak lapangan pekerjaan.
"Lebih baik bekerja di sini, dekat dengan keluarga dan cukup banyak pekerjaan untuk bareng-bareng membangun Batang," jelas Wihaji.
Usai beristirahat di rumah dinas bupati, sekitar pukul 07.00 rombongan melanjutkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing.
Simak Juga 'Saat Evakuasi Berhenti, Warga Sulteng Diminta Setop Cari Korban':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini