Fahrozi menceritakan perjuanganya bertaruh nyawa saat terseret lumpur sejauh 1 km dan tenggelam dalam lumpur selama 3 jam.
"Saat kejadian saya masih antre mandi sore setelah selesai bekerja di bangunan. Tiba-tiba terdengar suara ledakan disertai suara pohon tumbang dan lumpur," Kata Fahrozi saat berada di rumah dinas Bupati Batang, Minggu (7/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hanya pasrah dan berdoa agar selamat. Saya sempat tenggelam dan terendam lumpur setinggi ini (memberikan isyarat hanya menyisakan kepala) ," katanya.
Dalam kondisi malam gelap gulita, Fahrozi terus berjuang keluar dari lumpur. "Setelah lumpur terhenti saya terus berupaya keluar dari lumpur. Suasana gelap tidak ada penerangan sama sekali ," katanya.
Sembari terus berdoa dan berusaha, akhirnya Fahrozi berhasil keluar dari lumpur dengan cara merangkak. "Saat itu rasanya ingi cepat pulang bertemu keluarga. Sampai akhirnya saya ditemukan oleh relawan," katanya.
Hal yang serupa juga dialami oleh Saiful Mukminin (35) Warga Sukomangli, Kecamatan Reban. Saat kejadian dirinya persis berada di dekat Fahrozi.
"Saya ditemukan lebih dahulu oleh relawan dan saya langsung berusaha ikut mencari teman-teman lainnya," Kata Saiful.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini