Ada banyak keluarga/kerabat mereka yang berada di Sulteng menjadi korban bencana tersebut. Meski sempat tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga, mereka langsung bergerak cepat untuk mengumpulkan berbagai bantuan.
Koordinator Bidang Informasi dan Advokasi Posko Peduli Sulteng di Yogyakarta, Suleman menjelaskan, seusai mendengar kabar bencana di Palu dan Donggala pihaknya langsung mengadakan penggalangan dana bantuan.
![]() |
"Tapi pasca penggalangan dana kami berpikir, bahwa yang dibutuhkan di sana tidak hanya dana, tapi potensi bencana sosial dan ekonomi di sini," kata Suleman saat ditemui detikcom di posko , Kamis (4/10/2018) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya dana yang sekarang kami terima, bantuan tunai yang masuk sampai dengan pukul 00.00 WIB (Rabu) malam itu ada di angka sekitar Rp 222 juta. Itu donasi dari warga," lanjut mahasiswa pascasarjana UGM Yogyakarta ini.
Tak hanya uang, bantuan berupa barang seperti makanan instan, bahan kebutuhan pokok, dan pakaian mengalir ke posko peduli ini. Berbagai barang tersebut, lanjut Suleman, sudah mulai dikirim ke Palu dan Donggala hari ini.
![]() |
"Dari Dinas Sosial sudah sangat membantu, tapi mungkin dari sisi armada sudah sangat terbatas. Kami butuh armada yang sebanyak-banyaknya, dan juga sebenarnya ini sudah proses (pengiriman)," paparnya.
"Ada kapal yang akan berangkat dari Surabaya. Maka barang-barang di sini kami pilah berdasarkan keluhan, kebutuhan, dari wilayah pengungsian yang belum terjamah oleh pemerintah," lanjutnya.
Selain itu, Posko Peduli Sulteng di Yogyakarta juga berupaya membantu mahasiswa yang keluarganya menjadi korban bencana. Misalnya, mahasiswa yang belum bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Sulteng.
"Ada data mahasiswa yang belum bisa berkomunikasi dengan orangtuanya. Data kedua mahasiswa yang telah menerima kabar duka. Ketiga adalah data mahasiswa yang kehilangan akses ekonominya," paparnya.
Suleman menjelaskan, ada sekitar 300 mahasiswa Sulteng di Yogyakarta yang masuk ketiga kategori tersebut. Kondisi mereka di Yogya juga perlu diperhatikan karena ekonomi keluarganya lumpuh akibat bencana.
"Total keseluruhan yang masuk sampai hari ini baru 300 orang yang masuk (ketiga) kategori tersebut. Tapi ini laporannya masih terus berkembang," pungkas Suleman.
Tonton juga 'Jumlah Korban Gempa-Tsunami Sulteng Jadi 1.424 Orang':
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini