Mengunjungi Makam RMP Sosrokartono, Sang Jenius Kakak RA Kartini

Mengunjungi Makam RMP Sosrokartono, Sang Jenius Kakak RA Kartini

Akrom Hazami - detikNews
Senin, 24 Sep 2018 10:36 WIB
Makam RMP Sosrokartono di Kudus. Foto: Akrom Hazami/detikcom
Kudus - Lahir di Jepara, Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono, kakak RA Kartini dimakamkan di Kudus. Kondisi makamnya saat dikunjungi detikcom tampak sepi tapi terawat dengan baik.

Sosok jenius itu dimakamkan di kompleks makam Keluarga Sedomukti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Untuk menuju kompleks pemakaman ini harus memasuki gang dari Jalan Kaliputu. Di ujung gang akan tampak papan berukuran besar warna putih dengan tulisan warna biru, Makam Keluarga Sedomukti Trah Tjondronegaran dan Drs RMP Sosrokartono.

Sebuah pintu gerbang berukuran besar mengantarkan detikcom ke jalan di mana kanan kirinya terdapat bangunan pendopo. Di pendopo ini biasanya diadakan berbagai acara yang berkaitan dengan sejarah. Terdapat halaman parkir yang cukup luas untuk kendaraan para peziarah yang datang. Meski sedang berada di kompleks pemakaman, tapi suasana asri yang terasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana tampak pintu berbentuk gapura ukuran dua orang bercat warna merah. Pintu itu adalah akses utama masuk ke pemakaman. Berjajar makam di sebelah kanan dan kiri jalaSn. Saat detikcom datang, seorang perempuan terlihat menyapu area pemakaman. Tak jauh dari itu, dapat langsung ditemui makam Adipati Ario Tjondronegoro III Bupati Kudus I.

Juru kunci makam, Temu Sunarto. Juru kunci makam, Temu Sunarto mengisi daftar tamu makam RMP Sosrokartono. Foto: Akrom Hazami/detikcom

"Tjondronegoro III adalah Bupati Kudus pertama. Darinya lahir keturunan yang jadi bupati juga. Atau anak perempuan yang menikah dengan bupati. Sosrokartono juga," kata juru kunci makam, Temu Sunarto yang menemani perjalanan detikcom pada akhir pekan kemarin.

Di kompleks makam ini, tutur pria 57 tahun itu, ada tokoh Kudus yang dahulu berjasa bagi kota, negara dan bangsa. Kakek, nenek, ayah, ibu dan kerabat Raden Ajeng Kartini hingga Raden Mas Panji Sosrokartono, dimakamkan di sini. Makam keluarga ini dikelola Yayasan Tjondronegoro.

Sunarto bercerita bahwa sudah jarang peziarah yang datang ke kompleks pemakaman ini. Peziarah yang datang biasanya siswa-siswa dan gurunya yang datang saat memperingati momen tertentu.

"Saya juga sudah sampaikan ke Pemkab agar para bupati menziarahi kompleks makam Sedomukti setiap tahun saat hari jadi Kudus seperti sekarang. Tapi itu tak pernah direalisasikan. Paling para calon bupati yang ziarah setiap akan ada pilihan bupati," kata Sunarto.

Foto RMP Sosrokartono. Foto RMP Sosrokartono. Foto: Akrom Hazami/detikcom

Begitu sampai di depan pagar kecil yang menjadi pembatas dengan makam lainnya, di situlah makam RMP Sosrokartono berada. Terhampar karpet warna hijau dan meja yang untuk Sunarto menerima tamu peziarah makam Sosrokartono. Terdapat pula lemari tua warna cokelat. Di dalam lemari itu terdapat buku tentang sepak terjang Sosrokartono semasa hidup.

"Ini bukan perpustakaan. Tapi buku-buku ini dijual. Banyak peziarah yang berminat mencari buku tentang Sosrokartono. Buku-bukunya juga ada yang memuat kumpulan serat-serat hasil tulisan asli Sosrokartono," bebernya.

Di dalam tempat itu tampak terdapat pagar yang mengelilingi makam Sosrokartono. Sebuah batu marmer warna putih dengan tulisan hasil buah pikirannya dan di atasnya berupa batu nisan bertuliskan Drs RMP Sosrokartono wafat 8-2-1952.

Di atas makamnya terpampang foto Sosrokartono, dengan huruf Alif di atas foto.

"Di atas makamnya ada huruf hijaiyah Alif. Itu pusaka yang memiliki arti bahwa manusia harus memiliki sifat Catur Murti. Jadi antara pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan harus lurus dan sama. Ilmunya ngayomi masyarakat," terangnya.

"Kepintaran RA Kartini tak lepas dari campur tangan kakaknya, Eyang Sosrokartono," tutur Sunarto.

Sunarto mengatakan bahwa Sosrokartono muda tak pernah lelah mendorong adiknya, agar menjadi perempuan mandiri. Hingga sekarang orang mengenal Kartini berkat pemikirannya yang luar biasa.

Menurut Sunarto, menilik sejarah yang diketahuinya dari literasi Bijdragen tot de taal Landen Volkenkunde Deel 122, Sosrokartono putra keempat dari 11 bersaudara, dari pasangan RM Adipati Ario Sosroningrat (Bupati Jepara) dan ibu Ngasirah.

Keseluruhan, anak-anaknya yaitu RM Slamet Sosroningrat, Pangeran Sosroboesono, RM Panji Sosrokartono, RA Kartini Djojohadiningrat, R Ayu Ario Kardinah Reksonegoro, RM Sosro Moeljono, R Ayu Soematri Sosrohadikoesoema, dan RM Sosrorawito.

Ayahnya Sosroningrat adalah keturunan Prabu Brawijaya (raja Majapahit). Tepatnya dari Bupati Demak Raden Ayu Pangeran Ario Tjondronegoro, keturunan dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, putra Adipati Ario Tjondronegoro III Bupati Kudus.

"Itulah kenapa, Sosrokartono dimakamkan di Kudus. Karena pendahulunya dari Adipati Ario Tjondronegoro III, dan seterusnya banyak dimakamkan di kompleks Makam Sido Mukti Desa Kaliputu, Kudus.

Sejak kecil, ayahnya sudah merasakan kehebatan putranya kelahiran Mayong Jepara 10 April 1977. Usia tiga tahun, Sosrokartono berkata pada ayahnya kalau sebentar lagi akan pindah ke barat. Ketika itu, sang ayah menjabat Kawedanan Jepara.

"Tak lama kemudian, ayahnya benar ke barat. Yaitu menduduki jabatan Bupati Jepara. Kantor bupati di sisi barat dari mereka tinggal ketika itu," terangnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads