"Pak Harto adalah bapak pembangunan. Pak Harto adalah tokoh besar, oleh sebab itu diberikan gelar Jenderal Besar," kata Hadi usai ziarah, Kamis (20/9/2018).
Tak hanya kepada rakyat Indonesia secara umum, Soeharto pun dia nilai sebagai tokoh penting dalam militer. Apa yang ditanamkan Soeharto masih dirasakan prajurit TNI saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Marsekal Hadi juga mengingatkan para prajurit TNI agar mencontoh para tokoh-tokoh nasional, seperti Soeharto. Dia meminta prajurit untuk terus memegang teguh sapta marga dan sumpah prajurit.
"Kita selalu memberikan arahan, wejangan untuk tetap satu tujuan sesuai dengan apa yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu, yaitu sesuai dengan doktrin kita, sapta marga dan sumpah prajurit yang harus dipegang teguh," kata dia.
"Sapta marga dan sumpah prajurit adalah napas prajurit TNI. Jika apabila kita terus mempertahankan sapta marga dan sumpah prajurit, maka apa yang akan diharapkan rakyat akan terwujud," lanjutnya.
Pandangan tentang sosok Soeharto memang sering menimbulkan kontroversi. Dia memimpin Indonesia selama 32 tahun di era Orde Baru hingga akhirnya harus mengundurkan diri tahun 1998 karena krisis kepercayaan seiring krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Lelaki yang dianugerahi pangkat kehormatan Jenderal Besar itu banyak dielu-elukan pendukungnya dan ditahbiskan sebagai Bapak Pembangunan. Di sisi lain, Soeharto harus menghadapi kasus dugaan korupsi yang menderanya hingga wafat pada tahun 2008.
Tonton juga 'Ada TNI yang Tak Netral di Pemilu, Laporkan!'
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini