Ribuan warga di lereng Gunung Merapi dan Merbabu turut hadir dalam prosesi tradisi yang berlangsung hingga tengah malam. Dinginnya suhu yang menggigit hingga ke tulang tak menyurutkan warga untuk mengikuti acara hingga selesai pada Selasa (11/9/2018) dinihari.
![]() |
Ritual sedekah gunung ini dilaksanakan warga sudah sejak jaman nenek moyang. Digelar setahun sekali, pada malam pergantian tahun hijriyah, atau malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Mereka berdoa agar dihindarkan dari segala mara bahaya letusan gunung Merapi dan berharap berkah kesuburan untuk lahan pertanian mereka.
"Sedekah gunung ini adat yang tidak bisa ditinggalkan masyarakat kami. Sudah turun temurun dari nenek moyang sampai sekarang masih dibudayakan. Kami meminta keselamatan kepada Allah," kata Kepala Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Sumardi.
![]() |
"Kerukunan warga satu dengan yang lain, merekatkan hubungan antara warga dan pemerintah. Ngumpul nyawiji dadi siji (berkumpul bersatu menjadi satu) melestarikan budaya yang sepantasnya untuk dijaga dan dilestarikan oleh kita semua terutama masyarakat Selo," tegas Wakil Bupati Boyolali, Said Hidayat, yang menghadiri acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Layaknya anak yang sedang merajuk kasih sayang dan dekapan untuk meluruhkan kemarahan ibunya yang sedang ngambek, warga membawa sesaji itu naik ke Pasar Bubrah, setelah prosesi upacara ritual di Joglo 1 Lencoh selesai.
"Tahun ini tak banyak yang boleh ikut naik, yang membawa sesaji ke atas (kawasan puncak) cukup dua warga setempat. Sudah seizin dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi," ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani.
Saksikan juga video 'Badai Pasir Terjang Bromo, Turis Diimbau Hati-hati':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini