Diiringi marcing band lengkap dengan barisan pasukan pembawa bendera merah putih dan gemerincingnya musik balera yang berbaur dengan lantunan shalawat dan rebana, ribuan santri itu melangkahkan kaki mengelilingi kota Purworejo. Tak ketinggalan riuh suara kentongan yang dipukul bertalu-talu diterangi cahaya obor membuat suasana semakin semarak.
![]() |
Kegembiraan para peserta tampak ketika mengikuti pawai tersebut. Salah satu peserta pawai Nur Fadilah (13) mengaku senang dengan berjalan kaki beramai-ramai untuk memperingati datangnya tahun baru Islam tersebut.
"Senang lah, ramai-ramai sama teman jalan keliling kota, kan merayakan tahun baru Islam," tutur siswi kelas 2 SMP itu.
Sementara itu Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan adanya pawai tersebut diharapkan masyarakat Purworejo bisa semakin bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah. Dengan bersatunya umat muslim terutama di Purwoerejo secara otomatis akan menangkal radikalisme yang bisa memecah belah umat.
![]() |
"Tahun baru Islam ini kami harapkan bisa menjadi ajang introspeksi diri, bersyukur dengan tahun yang telah kita lalui dan berusaha lebih baik untuk tahun yang akan datang. Tahun baru Islam juga perlu dirayakan, bukan hanya tahun baru masehi saja. Semoga dengan bersatunya umat maka radikalisme bisa hilang," katanya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini