Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Jatiningrat menuturkan, Selokan Mataram sejak awal memang difungsikan sebagai saluran irigasi. Tidak ada ekosistem seperti ikan yang hidup di selokan tersebut.
"Tidak (tidak ada ekosistem), itu permulaan cuma itu saja (saluran irigasi). Berkembang akhirnya, berkembang untuk ikan dan lain sebagainya itu," jelas Jatiningrat saat dihubungi detikcom, Senin (10/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bersama, Relawan Jokowi-KH Ma'ruf Amin Untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia) melepas 10 ton lele dumbo ke Selokan Mataram pada Minggu (9/9) kemarin. Pelepasan tersebut dibarengi acara 'Mancing Geerrsama di Selokan Mataram'.
Sejumlah aktivis lingkungan di Yogyakarta mengkritik keras pelepasan lele dumbo varietas mutiara tersebut. Mereka beralasan lele dumbo tersebut mengancam ekosistem di Selokan Mataram, karena ikan lele tergolong invasif.
Namun pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat miliki pandangan berbeda. Mereka tidak mempersoalkan pelepasan 10 ton lele tersebut. Sebab, sejak awal Selokan Mataram memang difungsikan sebagai saluran irigasi.
"Tidak, (Keraton) tidak mempersoalkan itu (pelepasan 10 tol lele dumbo), yang penting (Selokan Mataram) bersih dan bermanfaat dari sisi pertanian," pungkas Jatiningrat. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini