"Sifatnya Ansor hanya meminta kepolisian untuk mengantisipasi adanya orang di belakang UAS yang ingin merusak NKRI. Itu saja. Jadi kami tidak mendukung juga tidak menolak," ujar Ketua PC GP Ansor Kabupaten Jepara, Syamsul Anwar saat dihubungi detikcom, Jumat (7/9/2018)
Rencananya, Ustaz Abdul Somad akan memberi ceramah di Pondok Pesantren Al Husna Mayong. Menurutnya, polemik itu muncul setelah ada unggahan foto di media sosial yakni seorang lelaki mengenakan topi dan rompi bersimbol HTI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak saat itu, masyarakat bergerak. Jangan sampai pengajian itu ditunggangi. Kami tidak mempersoalkan UAS, tapi orang yang ada di belakangnya perlu diwaspadai," imbuhnya.
Selama proses itu, Syamsul mengaku secara intensif melakukan komunikasi dengan pihak panitia penyelenggara.
"Kami selalu berkomunikasi dengan panitia penyelenggara. Sekali lagi kami tidak menolak juga tidak mendukung. Ansor netral," tegas Syamsul.
Mengenai latar belakang UAS yang juga pernah menjabat sebagai pengurus NU, Syamsul menyampaikan bahwa langkah yang diambil untuk meminta kepolisian supaya waspada sudah tepat.
"Maka itu kami meminta kepada kepolisian untuk menjaga supaya tidak ada yang berkepentingan. Informasi yang kami tahu, beliau pernah menjadi pengurus NU, tapi kami juga punya data di beberapa ceramahnya mendukung konsep khilafah, ada juga NU garis lurus, dan lainnya," tandas dia.
Tonton juga 'Ustaz Somad Ngaku Diintimidasi, PKB: Lapor Polisi':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini