UAS Mengaku Diintimidasi, Din Minta Polri Jamin Keamanan

UAS Mengaku Diintimidasi, Din Minta Polri Jamin Keamanan

Indra Komara - detikNews
Kamis, 06 Sep 2018 18:10 WIB
Eks Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. (Indra/detikcom)
Jakarta - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin prihatin atas penghadangan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) sehingga membatalkan ceramah di berbagai daerah. Dia menilai aksi tersebut tak sesuai dengan prinsip keadaban.

"Saya prihatin dan seyogianya ini tidak terjadi di kehidupan kita masyarakat yang memiliki Pancasila dan di situ mengagungkan nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Di praktik-praktik itu (penghadangan), pada hemat saya tidak sesuai dengan prinsip keadaban," Kata Din setelah menghadiri acara diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).


Dia mengimbau para pelaku menghentikan intimidasi kepada siapa pun ulama yang akan datang ke daerah-daerah. Menurutnya, jalan musyawarah lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengimbau kepada para pelakunya untuk menghentikan, kalau pelakunya dari kalangan umat Islam ini sungguh mencederai ukhuwah Islamiyah. Bicaralah baik-baik, musyawarahkanlah baik-baik. Oleh karena itu, saya berharap ini tidak terjadi lagi," terangnya.


Din juga mengingatkan penegak hukum mengambil langkah perlindungan terhadap pihak yang diintimidasi. Jangan sampai penceramah atau tokoh agama lain jadi korban.

"Kepada aparat penegak hukum dan keamanan, Polri, khususnya, untuk mengambil langkah-langkah untuk menjamin perlindungan sesuai dengan tugas Polri itu melindungi," jelasnya.

"Jangan sampai terhalangi ya dan kalau ada keberatan semacam itu jangan Ustaz Abdul Somad atau mubalignya yang dikorbankan. Ini tidak sehat dalam kehidupan kita ber-Pancasila di Indonesia," sambung dia.




Tonton juga 'Ustaz Somad Ngaku Diintimidasi, PKB: Lapor Polisi':

[Gambas:Video 20detik]

(idn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads