Kata Dekan UII yang Larang Mahasiswa Pakai Nametag 'Jokowi' di Kampus

Kata Dekan UII yang Larang Mahasiswa Pakai Nametag 'Jokowi' di Kampus

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 04 Sep 2018 11:18 WIB
Dekan Fakultas Hukum UII, Abdul Jami. Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) Abdul Jamil menjelaskan alasannya melarang mahasiswanya, Dimas Pratama (19) pakai nametag 'Jokowi'. Potensi konflik, disebut Abdul Jamil sebagai salah satu alasannya.

"Karena tahun politik maka jangan sampai antara teman yang satu dengan teman yang lain akan menjadi persoalan. Saya tidak menginginkan bahwa di FH ini terjadi konflik antar pendukung, dan penantang," ucapnya saat ditemui di kampus FH UII, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, Senin (3/9).

Dimas sudah menceritakan alasannya di balik nama Jokowi di jaket almamater SMA-nya itu. Dimas mengatakan bahwa dirinya sering dipanggil dengan nama Jokowi karena menurut teman-temannya dia mirip dengan orang nomor satu di negeri ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kembali lagi soal larangan kampus, Abdul Jamil melanjutkan, dirinya harus menghargai dua pihak pendukung di tahun politik ini.

Dimas Pratama. Dimas Pratama. Foto: Usman Hadi/detikcom

"Intinya bahwa kedua-duanya punya hak, dan hak itu harus saya hargai. Apakah itu pendukung, apakah itu juga pendukung yang satunya sama-sama harus saya hargai. Sehingga jangan sampai membawa dampak yang negatif di tahun-tahun politik itu," jelas Abdul Jamil.


Selain itu, Abdul Jamil mengatakan bahwa larangannya ini juga bertujuan untuk menjaga nama baik seseorang yang namanya tertera di nametag jaket milik Dimas.

"Kalau namanya dia asli ya kita tidak bisa menghalangi yang namanya hak seseorang. Tetapi kalau itu bukan nama asli kalau bisa jangan sampai digunakan," tuturnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads