Ada Larangan Pakai Nametag 'Jokowi' di UII, Begini Ceritanya

Ada Larangan Pakai Nametag 'Jokowi' di UII, Begini Ceritanya

Usman Hadi - detikNews
Senin, 03 Sep 2018 17:39 WIB
Dimas, mahasiswa UII berjaket dengan nametag Jokowi. Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) melarang seorang mahasiswanya, Dimas Pratama (19) yang menggunakan jaket almamater SMA ber-nametag Jokowi. Berikut ini kata Dekan FH UII, Abdul Jamil.

"Yang ingin saya sampaikan kepada yang bersangkutan (Dimas), jangan sampai menggunakan nama-nama yang menjadi name tag apakah itu ditaruh di jaketnya, atau ditaruh di bajunya," kata Dekan FH UII, Abdul Jamil kepada wartawan di kampus FH UII, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, Senin (3/9/2018).

Dimas memang kerap menggunakan jaket Almamater SMAN 1 Batam tahun 2018 di kampusnya. Jaket berwarna hijau itu bertuliskan Jokowi dengan bordir warna putih di dada sebelah kanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamil menuturkan, Dimas berhak mengidolakan seseorang termasuk Jokowi. Namun yang menjadi persoalan karena yang bersangkutan tidak memakai name tag atas namanya, tapi memakai nama orang lain.

Ada Larangan Pakai Nametag 'Jokowi' di UII, Begini CeritanyaDekan FH UII, Abdul Jamil. Foto: Usman Hadi/detikcom

"Kalau namanya dia asli ya kita tidak bisa menghalangi yang namanya hak seseorang. Tetapi kalau itu bukan nama asli kalau bisa jangan sampai digunakan," ungkapnya.


Diwawancara terpisah tapi masih di kawasan kampus FH UII Yogyakarta, Dimas menceritakan secara singkat alasannya menggunakan nametag Jokowi untuk jaket almamaternya.

"Teman-teman saya di SMA sudah pada manggil saya Jokowi, makanya saya buat nama Jokowi di sini (jaketnya), biar lebih dikenal lagi," ujar mahasiswa yang bercita-cita menjadi notaris tersebut. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads