Kapolres Blora, AKBP Saptono, mengatakan perangkat desa tersebut diketahui berinisial SK. Ia berperan, menyuruh warga untuk membeli bensin guna membakar mobil dinas Perhutani.
"Ada salah satu yang berperan (utama), ada perangkat desa yang menyuruh (beli) bensin. Itu juga termasuk provokator, berperan juga itu. Kalau dia tidak menyuruh seperti itu ya tidak ada kebakaran kan," jelas Saptono kepada wartawan, Selasa (21/8/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain SK, polisi juga menangkap SP, SR, SS yang memiliki perannya masing-masing. Satu orang menhadang petugas dengan cara membakar dahan di jalanan dan dua orang lainnya melempari batu ke arah petugas Perhutani yang sedang berpatroli.
![]() |
"Ada beberapa masih (belum ditangkap), karena saat kejadian ada 20 sampai 30 orang. Ya masyarakat yang membakar," katanya. (mbr/mbr)