Setelah JAD, BNPT Upayakan Pembekuan Organisasi JAK

Setelah JAD, BNPT Upayakan Pembekuan Organisasi JAK

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 02 Agu 2018 15:33 WIB
Foto: Ilustrasi (Danu Damarjati/detikcom)
Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengancam akan berupaya membubarkan Jamaah Ansharul Khilafah (JAK). Apalagi anggota JAK diduga juga terlibat aksi teror sejumlah tempat di Indonesia.

"Kalau memang tetap memunculkan (paham radikal seperti) apa yang dilakukan JAD itu, pasti (JAK) kita akan bubarkan juga," tegas Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, kepada wartawan, Kamis (2/8/2018).

Hal itu disampaikan Andi di sela acara 'literasi digital sebagai pencegahan radikalisme dan terorisme' yang digelar BNPT bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY di Hotel Cavinton Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Andi menuturkan, tujuan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang baru saja dibekukan pengadilan dengan JAK hampir sama. Keduanya ingin menumbangkan NKRI sebagai pemerintah yang sah.

"Pada dasarnya itu mereka mau meruntuhkan saja bangsa ini," jelasnya.

Terkait paham kedua organisasi tersebut, Andi irit berbicara. Namun dia memastikan baik JAD maupun JAK masing-masing memiliki jaringan di Indonesia.

"(JAD dan JAK) punya jaringan semuanya," ungkapnya.


Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut tiga terduga teroris yang ditembak mati di Sleman, DI Yogyakarta, pada Sabtu (14/7) lalu adalah anggota JAK. Sementara JAK disebut Tito juga mendukung kegiatan JAD. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads