"Kalau memang tetap memunculkan (paham radikal seperti) apa yang dilakukan JAD itu, pasti (JAK) kita akan bubarkan juga," tegas Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, kepada wartawan, Kamis (2/8/2018).
Hal itu disampaikan Andi di sela acara 'literasi digital sebagai pencegahan radikalisme dan terorisme' yang digelar BNPT bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY di Hotel Cavinton Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menuturkan, tujuan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang baru saja dibekukan pengadilan dengan JAK hampir sama. Keduanya ingin menumbangkan NKRI sebagai pemerintah yang sah.
"Pada dasarnya itu mereka mau meruntuhkan saja bangsa ini," jelasnya.
Terkait paham kedua organisasi tersebut, Andi irit berbicara. Namun dia memastikan baik JAD maupun JAK masing-masing memiliki jaringan di Indonesia.
"(JAD dan JAK) punya jaringan semuanya," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut tiga terduga teroris yang ditembak mati di Sleman, DI Yogyakarta, pada Sabtu (14/7) lalu adalah anggota JAK. Sementara JAK disebut Tito juga mendukung kegiatan JAD. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini