Keluarga Hilang Kontak 11 Tahun dengan ART Tewas di Purwakarta

Keluarga Hilang Kontak 11 Tahun dengan ART Tewas di Purwakarta

Rinto Heksantoro - detikNews
Rabu, 01 Agu 2018 15:18 WIB
Foto Siti Munasiroh di Ijazah. (Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)
Kebumen - 11 tahun tak digaji, Siti Munasiroh (27) seorang asisten rumah tangga (ART) asal Kebumen, Jawa Tengah justru berujung kematian secara miterius di Purwakarta. Keluarganya korban, menegaskan 11 tahun terakhir Munasiroh memang tidak ada komunikasi dengan keluarga.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Turmidi (63) dan Kartiyem (58) warga RT 18/ RW 7, Dukuh Waluh Kulon, Desa Waluyorejo, Kecamatan Puring, Kebumen, itu diketahui meninggal pada 18 Juli 2018 lalu dan langsung dikubur oleh majikannya Jaya Berlina (42) di Purwakarta Jawa Barat.

Siti Munasiro bekerja sebagai ART sejak tahun 2007. Namun, sejak kepergiannya itu, Siti sudah tidak bisa dihubungi lagi oleh keluarga hingga diketahui sudah meninggal. Bahkan sebelumnya pihak keluarga berkali-kali berusaha mencari keberadaan Siti, namun tak diketemukan keberadaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Hilang Kontak 11 Tahun dengan ART Tewas di PurwakartaTurmudi menunjukkan ijazah korban (Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)
"11 tahun tidak komunikasi, dicari ke sana juga tidak ada, tahu-tahu ada kabar bahwa anak saya telah meninggal. Yang memberi tahu dari saudara dan pihak desa yang sebelumnya dikabari polisi," kata ayah korban, Turmidi, yang ditemui detikcom di rumahnya, Rabu (1/8/2018).


Di mata keluarga, Siti merupakan anak yang baik, pendiam dan patuh terhadap orang tua. Orang tua korban merasa sangat kehilangan atas kepergian anak kesayangannya itu. Bahkan, hingga kini ibu korban masih sangat shock dan sulit diajak komunikasi.

"Anaknya baik, pendiam dan patuh sama orang tua. Kalau saya perintah pasti nurut nggak pernah bantah. Kami benar-benar merasa kehilangan, ibunya juga sampai sekarang masih sedih terus, sering nangis, makan susah diajak komunikasi juga susah," lanjutnya.


Saimpen, tetangga korban, mengaku sempat mencatatkan nomor HP keluarga Siti. Catatan itu diberikan kepada Siti agar sewaktu-waktu bisa dihubungi oleh Siti. Namun selama 11 tahun merantau, Siti sama sekali tidak pernah menghubungi ketiga nomor HP tersebut.

"Namun kemarin nomor Mas Jumadi (salah satu saudara Siti) itu ada yang menghubungi dari polisi dan mengabarkan kejadian itu. Ternyata polisi menemukan nomor HP Mas Jumadi di kertas saat penggeledahan di rumah majikan Siti. Akhirnya polisi telpon dan kami tahu kabar itu," kata Saimpen. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads