Menkumham: Nusakambangan Tidak Diperuntukkan Napi Koruptor

Menkumham: Nusakambangan Tidak Diperuntukkan Napi Koruptor

Arbi Anugrah - detikNews
Jumat, 27 Jul 2018 17:02 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
cilacap - Kementerian Hukum dan HAM akan membangun lapas High Risk atau Super Maksimum Security Karang Anyar di Pulau Nusakambangan. Lapas Nusakambangan tidak untuk napi koruptor.

"Tidak ada hubungannya dengan koruptor, karena ini khusus yang high risk, kalo koruptor tidak akan melarikan diri," kata Menteri Hukum dan HAM , Yasonna Laoly saat konferensi pers bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat (27/7/2018).

Menurut dia, lapas High Risk yang saat ini akan dibangun hanya diperuntukkan bagi napi teroris, bandar narkoba dan napi hukuman mati. Sedangkan napi koruptor yang ada di lapas Sukamiskin akan dipindahkan ke daerah-daerah. Nusakambangan khusus lapas Super Maksimum dan Maksimum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya yang di Sukamiskin saja yang jadi persoalan, ini semuanya sedangkan kita benahi, komitmen kita ada disitu. Jadi disini (Nusakambangan) yang berat-berat. Disini juga ada kan yang hukuman mati, seumur hidup, 20 tahun itu khusus disini," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan jika napi koruptor bukanlah napi high risk, sehingga tidak perlu dipindah ke Nusakambangan.

"Kalau koruptor bukan high risk, hanya menuntut fasilitas mewah, itu yang tidak boleh, bedanya disitu," tuturnya.

Dua menjelaskan jika lapas Karang Anyar ditargetkan akan selesai dalam akhir tahun. Kedapan pihaknya juga berencana menambah kembali dua lapas maksimum.

"Kita akan menambah lagi tahun depan Tambah 1-2 lapas lagi yang maksimum," jelasnya.

Pihaknya menjelaskan jika pembangunan lapas Karang Anyar untuk melengkapi dua lapas high risk di Nusakambangan yang sebelumnya sudah ada. Pembangunan juga dilakukan karena sudah makin sulitnya tempat untuk menampung para napi high risk. Bahkan, lanjut dia, Kapolri juga kewalahan untuk menampungnya, sehingga diharapkan lapas ini bisa selesaikan tepat waktu.

"Sekarang kan kita disini punya dua, lapas Pasir Putih dan lapas Batu. Tapi karena ada pengalihan belakangan ini dari Mako Brimob, kami kesulitan tempat, sebagian sudah di pindahkan Gunung Sindur. Nanti kalau ini sudah selesai, nanti akan kita tempatkan disini (lagi) khusus yang high risk. Kita harapkan akhir tahun ini selesai," ungkapnya. (arb/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads