"Dia kerja di pabrik besi, katanya bikin alat kapal," kata Sumarsih (43), ibu kandung Wiwit saat ditemui wartawan di rumah duka, di RT 06, Dusun Jalakan, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Jumat (20/7/2018).
Wiwit sudah dua tahun ini bekerja di Korea Selatan. Dia bekerja di sebuah perusahaan manufaktur bidang operator las. Namun saat bekerja dia mengalami kecelakaan sehingga terjatuh ke dalam air tempat rendaman besi panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'Dubes Saudi Apresiasi Warganya yang Maafkan TKI Pembunuh Anaknya':
Sumarsih tak menyangka anaknya meninggal secepat ini. Pihak keluarga, kata Sumarsih, benar-benar merasa kehilangan. Terlebih anak pertamanya tersebut sangat sayang terhadap keluarga.
"Hasil kerja saja dia belum ngecakke. Upahnya untuk menyenangkan orangtua, bangun rumah, menyekolahkan adiknya," jelasnya.
Wiwit adalah anak pertama dua bersaudara dari pasangan Ngadino (50) dengan Sumarsih. Sudah empat tahun ini Wiwit merantau ke luar Jawa, dia bekerja di Batam dua tahun dan bekerja di Korea Selatan dua tahun.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini