"Sudah clear, tidak ada masalah," kata Nasir kepada wartawan seusai meresmikan digital library di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jumat (13/7/2018).
Nasir mengatakan, isu plagiasi yang mengarah ke Fathur hanyalah kesalahpahaman. Sebab, kenyataannya Fathur hanya mengutip karyanya sendiri bukan memplagiat karya orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesnya Anif menulis sebuah artikel dengan mengutip hasil penelitian Fathur dan karyanya terbit tahun 2003. Setahun berselang atau tahun 2004 Fathur menulis kembali hasil penelitian di tahun 2002.
"Jadi yang 2003 mahasiswa plagiasi yang punyanya (Fathur) 2002. (Bukan) saling plagiasi, enggak begitu," ungkapnya.
"Akhirnya yang mahasiswa mengakui 'ini (hasil penelitian) bukan punya saya, saya menggunakan (mengutip) dosen pembimbing saya (Fathur)," lanjutnya.
Sebelumnya, isu plagiasi menimpa Fathur seusai dirinya mendaftar kembali sebagai bakal calon rektor Unnes tahun 2018-2022 pada tanggal 18 Mei 2018 lalu. Unnes merespon isu tersebut dengan membentuk tim investigasi.
Hasilnya, tim investigasi tersebut menyimpulkan Fathur tidak melakukan plagiasi. Sementara informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan Fathur memplagiat sebuah karya adalah tidak benar. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini