Aksi nekat tersebut diakui pelaku karena dirinya tidak memiliki uang untuk membelikan sepatu anak bungsunya yang akan masuk sekolah tahun ajaran baru 2018/2019.
"Saya kepepet mau membelikan sepatu anak. Tidak ada niat untuk mencuri sama sekali sebelumnya," ujar Slamet, di Mapolsek Magelang Selatan, Kamis (12/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengaku tidak melakukan pembongkaran kotak amal lantaran gembok yang ada sudah dalam keadaan tak terkunci. Sementara rantai yang mengikat juga sudah kendor.
"Saya tidak membuka, saya lihat sudah dalam keadaan terbuka. Seandainya itu (kotak) digembok, tidak mungkin saya buka karena saya tidak punya alat," katanya.
Slamet berencana, uang dari kotak amal yang diambilnya akan dipergunakan untuk membeli sepatu anak bungsunya.
"Buat beli sepatu anak, anak itu malamnya nangis minta sepatu. Kemarin baru daftar SMK dan diterima, ini anak terakhir saya," urainya.
Saksi mata yang juga takmir masjid Al Ikhlas, Perumahan Tidar Indah Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Wisnu Wihadi mengaku melihat sendiri ulah pelaku.
"Tadinya saya berniat mengecek pintu masjid sudah tertutup atau belum. Tidak tahunya, sampai di masjid lihat pelaku ada di dalam, kemudian kotak amal juga terbuka, mungkin sedang diambil uangnya," ujar Wisnu.
Melihat hal itu, Wisnu spontan berteriak dan mengundang warga sekitar. Pelaku pun tertangkap dan sempat menjadi bulan-bulanan warga.
Pelaku akhirnya diamankan oleh petugas kepolisian bersama dengan barang bukti uang dari kotak amal masjid senilai Rp 600 ribu












































