Sejak dibuka pendaftaran, SMAN 1 Brebes banyak dibanjiri calon siswa yang menggunakan SKTM. Tercatat, calon siswa yang memilih jurusan MIPA ada 78 orang yang melampirkan SKTM dan di jurusan IPS ada 50 orang.
Tingginya jumlah peminat di SMA favorit ini membuat panitia harus selektif. Terlebih ada indikasi penyalahgunaan SKTM dari calon calon siswa agar mendapat prioritas diterima sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, regulasi tersebut terindikasi disalahgunakan. Banyak siswa yang sebenarnya masuk kategori keluarga mampu tapi tetap melampirkan SKTM agar mendapat prioritas diterima sekolah. Hal ini dikarenakan mudahnya proses mendapatkan SKTM di kantor desa masing-masing.
Setelah dilakukan survei di masing-masing rumah calon siswa, pihak panitia menganulir puluhan SKTM yang dilampirkan calon siswa. Dari 78 calon siswa Jurusan MIPA ber-SKTM, panitia menganulir SKTM 37 calon siswa. Sedangkan jurusan IPS yang dianulir sebanyak 29 SKTM calon murid.
"Tercatat ada 78 calon jurusan MIPA yang melampirkan SKTM dan dianulir 37 (SKTM) sehingga tersisa 41 calon. Dari IPS ada 50 (calon siswa ber-SKTM) dan setelah disurvei oleh panitia, yang sesuai dengan kenyataan ada 21 orang. Sebanyak 29 (SKTM calon siswa jurusan IPS) dianulir karena termasuk keluarga mampu," urainya.
Pada tahun ajaran baru 2018/2019, SMA Negeri 1 Brebes menerima 396 siswa yang terdiri dari MIPA 252 dan IPS 144 siswa.
Pantauan detikcom masih banyak warga di Kecamatan yang mengantre untuk legalisir SKTM. Peningkatan terjadi sejak penerimaan murid baru dimulai beberapa hari lalu.
"Mulai akhir Juni, penggunaan SKTM meningkat. Pada hari biasa antara 5-7 per hari. Mulai akhir Juni, 30 (orang) per hari. Hari ini saja Jumat ada 50 orang," kata Camat Brebes, Eko Purwanto. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini