Komunitas Sedulur Sikep di Blora juga Siap Nyoblos Besok

Komunitas Sedulur Sikep di Blora juga Siap Nyoblos Besok

Arif Syaefudin - detikNews
Selasa, 26 Jun 2018 17:55 WIB
Lasio, tetua Sedulur Sikep di Blora (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Blora - Komunitas Sedulur Sikep yang tinggal di Klopoduwur, Banjarejo, Blora, memastikan diri akan ikut menyalurkan hak pilih pada gelaran Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Tengah 2018, Rabu (27/6/18) besok.

Hal tersebut diungkapkan Lasio, sesepuh Sikep Klopoduwur. Dia menyebut, warga pengikut ajaran Samin Surosentiko tetap akan menjadi warga negara yang baik dan mengikuti instruksi dari penyelenggara pemerintahan.

"Wong dikasih undangan ya datang, nanti kalau gak datang dikira tidak patuh pada negara," papar Lasio dalam bahasa Jawa saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/6/18).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, Lasio akan datang ke TPS untuk mencoblos sekitar pukul 10.00 WIB usai pulang dari menggembala sapi. Bersama dengan istri dan sanak familinya di TPS 2 Desa Klopoduwur, Kecamatam Banjarejo, Blora.


Saat ditanya lebih lanjut terkait pasangan calon yang maju dalam Pilgub Jateng besok, ia masih ragu untuk menjawab. Termasuk, nama-nama dari pasangan calon juga ia belum begitu hapal.

"Kalau gak salah ada dua ya. Ya kan? Untuk nama-namanya saya gak hapal," aku Lasio.

Komunitas Sedulur Sikep di Blora juga Siap Nyoblos BesokRumah warga Sedulur Sikep (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Di sisi lain, Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 2 Desa Klopoduwur, Dwi Rahmawati menyebutkan, pada TPS yang dipimpinnya mencakup 3 wilayah RT. Di antaranya Rt 5/1, Rt 1/2, dan Rt 2/2 dengan total DPT 469 orang.

"Warga Sikep memang sudah berkali-kali menyalurkan hak pilih. Kebetulan dua kali saya jadi KPPS di wilayah warga Sikep. Pada Pileg dulu 90 persen mencoblos, untuk tahun ini semoga saja 70 persen sudah mencoblos. Sebab untuk Pilgub ini banyak yang merantau," paparnya.

Sedulur Sikep adalah sebutan untuk para pengikut Samin Surosentiko, tokoh antipenjajah yang berjuang dengan cara menjauhi berhubungan dengan pihak Belanda. Para pengikutnya kemudian mengisolir diri dan tinggal menyebar di berbagai desa di Pati, Blora, Grobogan dan Kudus.

Sehari-hari mereka tinggal bersama dengan pakaian khas serba hitam saat bepergia dan selalu menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Mereka rata-rata menafkahi keluarga dari hasil pertanian. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads