Kapores Grobogan AKBP Choiron El Atiq mengatakan, satu di antara tingkat kerawanan bahaya yang diantisipasi pada masa arus mudik nanti adalah palang pintu KA. Sebab masih banyak perlintasan liar.
"Ini yang harus diantisipasi saat mudik nanti. Yaitu soal palang pintu KA di wilayah Grobogan yang masih liar," kata Choiron di Grobogan pada detikcom, Kamis (31/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, palang pintu KA yang tak resmi itu yakni tidak di bawah kendali pemerintah setempat. Atau dibuka secara liar oleh warga sebagai akses. Tidak sedikit pula ada perlintasan tak berpalang pintu.
"Ini yang kita waspadai. Karenanya kami telah koordinasi agar dijaga oleh linmas desa setempat," tandasnya.
Kabupaten Grobogan merupakan salah satu wilayah di Daop 4 Semarang. Data PT KAI Daop 4 Semarang, di wilayah Grobogan terdapat tiga stasiun KA yang jadi pemberhentian penumpang. Yakni Stasiun Gubug, Stasiun Ngrombo dan Sedadi.
Selain itu, meski wilayah Grobogan tak dilalui jalur pantura, namun polisi tetap mewaspadai situasi jalan raya saat arus mudik. Di antara titik kepadatan jalan yang diantisipasi adalah kepadatan di Tegowanu, Gubug, Godong, Wirosari dan lainnya.
Hal itu telah dibahas pada saat rakor kesiapan pengamanan hari raya Idul Fitri di Mapolres Grobogan hari ini dengan beberapa instansi terkait. Pihaknya saat ini masih melakukan kesiapan pengamanan pada Ops Ketupat Candi nanti.
Pada Ops Ketupat Candi, pihaknya akan mengerahkan seluruh personel yang ada. Selain untuk mengamankan jalannya arus mudik, momen Idul Fitri juga euforia datangnya peristiwa akbar sepak bola Piala Dunia.
"Pada hari Raya Idul Fitri nanti, hampir berdekatan pula dengan pembukaan Piala Dunia. Sepak bola di Piala Dunia bisa menjadi penurun tensi panasnya pilkada juga," pungkasnya. (bgs/bgs)











































