Kepala Seksi Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan, pihaknya memang belum menurunkan status Merapi. Alasannya karena aktivitas Merapi masih didominasi pelepasan gas yang membahayakan jiwa penduduk.
"Peningkatan yang kita amati saat ini yaitu berupa pelepasan gas yang ini berpeluang membahayakan aktivitas penduduk meskipun di dalam radius dua kilometer," kata Agus kepada wartawan di Kantor BPPTKG di Jl Cendana Yogyakarta, Kamis (31/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menerangkan, pihaknya baru akan menurunkan status bila aktivitas Merapi berangsur normal. Kemudian aktivitas pelepasan gas tidak seintens seperti sekarang, dan pelepasan gas tidak berpotensi membahayakan penduduk.
Meski aktivitas di Merapi masih didominasi pelepasan gas cukup banyak, lanjut Agus, hal itu tidak cukup menjadi dasar BPPTKG untuk menaikkan status menjadi Siaga. Sebab, aktivitas Merapi belum mengarah ke letusan magmatik.
"Untuk menaikkan status ke Siaga ini kriterianya adalah ketika peningkatan aktivitas yang terjadi ini cenderung mengarah kepada erupsi magmatik yang membahayakan penduduk," paparnya.
Karena status Merapi masih Waspada, Agus berharap masyarakat tidak terlalu khawatir. Namun pemerintah dan masyarakat diminta untuk tetap waspada untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
"Jadi mohon untuk bersabar," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini