"Air suci dan api abadi merupakan sarana puja bakti Waisak. Api melambangkan penerang, air melambangkan kesuburan, keberkahan," jelas Pelaksana Harian Walubi, Bhante Pabhakaro, di sela penyemayaman air suci di Candi Mendut.
Dia menyebutkan, air suci akan dijadikan satu dengan api abadi yang telah lebih dulu diambil dari Mrapen, Grobogan, Minggu (27/5/2018) kemarin. Keduanya kemudian disemayamkan di Candi Mendut sebelum diarak menuju Candi Borobudur pada Selasa (29/5/2018) besok.
![]() |
Perayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018, diawali dengan bakti sosial pengobatan gratis yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Mei 2018 di Taman Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan prosesi penyemayaman api abadi (27/5/2018), pindapata (28/5/2018) dan penyemayaman air suci (28/5/2018) di Candi Mendut.
Prosesi kirab menuju Candi Borobudur akan berlangsung Selasa (29/5/2018) siang. Dilanjutkan detik-detik Waisak Selasa malam pukul 21.19.13 WIB. Puncak perayaan Waisak ditutup dengan pelepasan lampion oleh umat Buddha dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Trisuci Waisak sendiri merupakan peringatan tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha. Yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mencapai penerangan sempurna, dan wafat Buddha Gautama," terang Hartati.
Tonton juga video perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama:
(bgk/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini