BPBD Boyolali Mulai Distribusi Logistik Pengungsi ke Posko

Boyolali - Pemerintah Kabupaten Boyolali mendistribusikan logistik untuk keperluan para pengungsi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Meningkatkan aktivitas Gunung Merapi, sempat membuat warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III desa tersebut mengungsi.

Sebanyak 362 jiwa dari warga Dukuh Stabelan dan Takeran sempat mengungsi ke Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, saat terjadi erupsi freatik pada Senin (21/5/2018) malam lalu. Kemudian pada erupsi dini hari tadi, puluhan warga Dukuh Stabelan yang berjarak sekitar 3 km dari puncak Merapi juga kembali mengungsi ke TPPS Tlogolele.

Kemudian pada pagi harinya mereka kembali pulang ke rumahnya masing-masing, setelah situasi dinilai aman. Meski demikian, Pemkab Boyolali tetap menyiapkan logistik di desa Tlogolele, jika sewaktu-waktu terjadi pengungsian lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengharapkan dengan adanya tambahan perbekalan ini, masyarakat di disini (Desa Tlogolele) paling tidak dari sisi logistik sudah tidak khawatir," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Sri Ardiningsih, kepada para wartawan disela-sela menyerahkan bantuan logistik tersebut di TPPS Tlogolele, Kamis (24/5/2018).

Menurut dia, semua sudah dipersiapkan oleh Pemkab Boyolali bersama jajaran dalam menghadapi Gunung Merapi jika terus mengalami peningkatan aktivitas. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat di lereng Gunung Merapi untuk tetap tenang dan waspada. Selain itu juga tidak termakan isu-isu yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya.

"Karena aktivitasnya (Merapi) tidak bisa diterka bagaimana, saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetang tenang dan menunggu informasi yang pasti dari kami. Jajaran kita selalu koordinasi, kita sudah buat Posko, buat grup WA, sehingga saya mohon tidak mempercayai kalau ada informasi yang tidak tahu dari mana," imbau Sri Ardiningsih.

Menghadapi peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini, pihaknya juga sudah meningkatkan koordinasi semua stakeholder dan bersinergi.

"Tentu saja kita berharap tidak terjadi. Tapi kami dari seluruh jajaran sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Sehingga harapannya semua bisa berjalan sesuai yang kita persiapkan," kata dia.

Bantuan logistik tersebut antara lain beras, mie instan, gula, minyak goreng. Selain itu juga tikar, terpal, matras, tenda gulung, perlengkapan makan, peralatan dapur dan peralatan kesehatan.

Sementara itu Kepala Desa Tlogolele, Widodo, mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan logistik tersebut. Bantuan ini sebagai antisipasi warga mengungsi jika terjadi letusan lagi.

"Bantuan ini sebagai upaya untuk mengantisipasi apabila terjadi letusan, mengingat kemarin saat terjadi letusan warga panik dan langsung lari kesini (TPPS)," katanya. (bgs/bgs)