"Saya mengimbau masyarakat tetap tenang, tapi tetap mewaspadai ya. Biarpun ada penurunan, gas yang keluar ini menurun," kata Sultan sesuai berkunjung ke Kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis (24/5/2018).
Menurutnya, indikasi penurunan aktivitas Merapi terlihat dari letusan pada pukul 02.55 WIB yang berdurasi empat menit, namun pada letusan setelahnya pada pukul 10.48 WIB durasinya menurun dua menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Sultan tidak mempermasalahkan adanya warga yang mengungsi ke barak-barak pengungsian meski tidak ada imbauan dari BPPTKG. Menurutnya, Pemrov DIY siap menfasilitasi warga yang mengungsi.
"Ya sebetulnya kalau warga Merapi itu sudah tahu, wong rutin empat tahun sekali mesti terjadi (letusan) kok. Dia pun sudah nyimpan barang sama pakaian, surat berharga, itu sudah di dalam kantongnya sendiri tidak pernah dikeluarkan," jelasnya.
"Jadi sewaktu-waktu bisa Merapi aktif (barang berharga yang sudah disiapkan) tinggal diambil keluar. Jadi yang penting itu bukan sosialisasi, tapi memberikan informasi setiap perkembangan yang ada," pungkasnya.
Lebih lanjut, Sultan HB X mengatakan Pemprov DIY telah menyiapkan dana tak terduga untuk mengantisipasi bila terjadi letusan dengan skala besar di Merapi. Nantinya dana tersebut bisa diaskses untuk menanggulangi dampak bencana letusan.
Mekanisme penggunaan dana tak terduga dari APBD provinsi harus berdasarkan permintaan kabupaten. Jika Pemkab Sleman melayangkan permohonan dana maka pemrov akan mencairkan dana tersebut.
"Ya nanti (kalau dibutuhkan) kan minta bantuan provinsi. Kan tinggal kirim surat selesai. Itu kan (Merapi) prinsip wilayah Sleman tanggungjawab pak bupati. Bukan tanggungjawab langsung provinsi," tegas Sultan. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini