"Kalau data dari masing-masing padukuhan, Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen, ada 152 orang yang dilaporkan turun, lansia dan anak-anak. Tapi ini masih kita data karena sepertinya di sini tidak sampai segitu, ada yang kemungkinan singgah di rumah penduduk di sekitar balai desa," kata Kaur Pemerintahan Desa Glagaharjo, Heri Prasetyo ketika ditemui di Balai Desa Glagaharjo, Kamis (24/5/2018).
Heri mengaku pada Rabu (23/5) malam jumlah pengungsi tercatat 81 orang. Namun setelah letusan freatik pukul 02.56 WIB tadi, jumlahnya bertambah mencapai lebih dari 200-an orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Setiap malam ada warga yang turun. Kita juga imbau jika warga merasa tidak nyaman di rumahnya, silakan merapat di balai desa. Kita fasilitasi, ada dapur umum, tempat untuk tidur, dan tim dokter," jelasnya.
Disebutkannya, ada dua dusun di Desa Glagaharjo yang merupakan daerah di Sleman yang jaraknya paling dekat dengan puncak Merapi. Dusun tersebut, yakni Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul. Jaraknya dari puncak Merapi sekitar 4-5 kilometer. Masing-masing berpenduduk sekitar 170 KK dan 112 KK. Dusun tersebut juga berbatasan dengan Desa Balerante, Kemalang, Klaten.
"Jumlah warganya cukup padat, di Kalitengah Lor sekitar 400 jiwa. Yang bertahan di posko pengungsian terutama lansia, ibu-ibu, dan anak-anak. Kalau laki-laki dan usia produktif malam ada sebagian yang turun, siangnya beraktivitas biasa," imbuhnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini