Menurut Sultan, erupsi freatik ini adalah hal biasa. Kemungkinan karena hujan deras sehingga air terlalu banyak yang masuk kawah dan terkena lava.
Sultan meyakinkan bahwa ini bukan siklus 4 tahunan. Gunung Merapi selama ini identik dengan siklus 4 tahun sekali. Namun kali ini sudah 8 tahunan tidak erupsi.
"Ya gak apa-apa itu biasa. Kan 4 tahun sekali kan gak. Ning iki wes (tapi ini sudah) 8 tahun, jadi dua kali," kata Sultan HB X di kantor Gubernur DIY, Senin (21/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari fenomena yang ada kita tingkatkan kesiapsiagaan. Semua komponen antisipasi kemungkinan dinamika apa yang terjadi di Merapi," kata Biworo Yuswantoro di kantor Gubernur DIY.
Ia menmbahkan kejadian erupsi freatik ini untuk lebih mengintensifkan pihak-pihak terkait untuk komunikasi dan koordinasi. Forum Merapi yang terdiri dari BPBD Sleman dan Jateng (Boyolali, Klaten, Magelang) dihidupkan kembali. Sehingga bisa selalu update informasi dari BPPTKG.
"Dampak dari freatik menjadi bagian yang terus dianalisis. Apakah ini akan merubah morfologi, struktur atau ada fenomena lain, kita belum bisa prediksi," kata Biworo.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini