Letusan freaktik pertama pada Senin (21/5/2018) ini terjadi pada dini hari pukul 01.25 WIB selama 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter. Sedangkan pada pukul 09.38 WIB, Merapi kembali mengalami letusan freatik selama 6 menit dengan tinggi kolom letusan 1200 meter.
Sejumlah lokasi di Kabupaten Magelang ikut terdampoak hujan abu akibat terusan tersebut. Namun demikian, karena hujan abu cuma tipis sehingga tidak banyak mengganggu kegiatan keseharian warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi Freatik |
Perangkat Desa Srumbung, Ahmad Muslim, menegaskan hujan abu di daerahnya hanya terjadi tipis. Sejauh ini juga tidak ada laporan maupun aduan dari warga terkait dampak letusan freatik maupun hujan abu.
"Kalau laporan warga terganggu hujan abu, kemudian sampai sesak atau apa sejauh ini tidak ada. Dari letusan freatik pertama (11/5), masyarakat sudah belajar bahwa tidak perlu panik menghadapi situasi seperti ini," ujarnya.
![]() |
Namun demikian, kepada warga dan anak sekolah yang terdampak abu, telah disampaikan agar menggunakan masker dan kacamata jika beraktivitas di luar rumah.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang memastikan status Gunung Merapi masih di level I (normal). Namun untuk melindungi warga dari terpapar abu, pihaknya membagikan 10 ribu masker bagi warga di lereng Gunung Merapi.
"Masker dibagikan kepada warga terdampak hujan abu. Diantaranya di Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Dukun," jelas Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto.
"Letusan Merapi dilihat dari berbagai tempat", saksikan video selengkapnya di 20Detik:
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini