"Ya betul (ada guguran material vulkanik). Kami terus akan melakukan kajian prekursornya (gejala awal sebelum erupsi) seperti apa," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida kepada wartawan di kantornya, Senin (21/5/2018).
"Gugurannya jam 21.29 WIB. Jaraknya ya biasa ya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang gugurannya agak besar ya, kemungkinan kita coba apakah morfologi puncak seperti apa nanti kita lihat lebih detail lagi," imbuhnya.
Hanik belum bisa memastikan apakah ada kaitannya antara guguran material vulkanik dengan erupsi freatik hari ini. Sebab, pada erupsi freatik pada tanggal 11 Mei lalu tidak dijumpai fenomena guguran di Gunung Merapi.
"Karena yang kemarin (erupsi freatik tanggal 11 Mei) tidak ada guguran juga terjadi (erupsi), begitu ya. Jadi memang (hari ini) gugurannya lebih besar, tetapi kita coba gali lagi nanti secara detail untuk kajiannya," ungkapnya.
Menurutnya, fenomena guguran bukan menjadi penanda akan terjadi erupsi freatik. Oleh karenanya, pihaknya belum berani menyimpulkan apakah ada kaitannya guguran di Merapi dengan erupsi freatik yang terjadi.
"Bahwa tidak selalu kalau ada guguran diikuti dengan freatik," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, hari ini terjadi erupsi freatik di Merapi sebanyak dua kali. Pertama terjadi erupsi freatik sekitar pukul 01.25 WIB, kedua erupsi freatik pagi ini yang terjadi pukul 09.38 WIB. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini