"Saya baru tahu tadi pagi juga. Tadi pagi pihak terkait mengabarkan soal itu. Sesuai dengan KTP-nya. Dan pihak keluarga memang sebelumnya telah mengetahui soal itu dari kerabat di Jakarta," kata Bambang kepada detikcom, Minggu (13/5/2018).
Dia mengaku kaget terkait keterlibatan AR pada kelompok teroris. Bambang menjelaskan, AR selama ini tinggal di rumah yang berada di belakang toko kelontong di Jalan Raya Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancara terpisah, seorang tetangga AR, Abdurgofur (51) menceritakan bahwa terakhir kali dia melihat AR pada Rabu (9/5) sore lalu.
"Terakhir Rabu sore katanya mau ke Jakarta mau urus bisnis madunya," ujar Abdurgofur yang merupakan tetangga rumah orang tua AR di Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi.
"Anaknya (AR) bergaul seperti biasa. Jadi warga sini tidak curiga dengan kegiatan di luar. Tamunya pun tamu-tamu seperti biasa," katanya.
Detikcom sempat mencoba untuk menemui istri AR. Namun wanita tersebut tampak masih terlalu syok atas kabar yang diterimanya. Begitu pula orang tua AR yang tinggal di desa lain yang tidak jauh dari rumah AR. Di rumah orangtua AR, hanya terdengar suara tangisan ibunda AR.
Sebelumnya, AR dan 3 orang yaitu DCN, BBN, dan HS ditembak mati karena melawan saat disergap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Cianjur. Polisi menyebut mereka dalam perjalanan ke Jakarta untuk menyerang Mako Brimob. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini