Koordinator Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Banjarnegara Tejo Sumarno mengatakan, gempa terasa di sejumlah desa di Kalibening. Misalnya Desa Kasinoman, Kertosari dan Sidakangen.
"Sempat pada keluar karena takut. Tetapi sekarang setelah diberi pemahamana sudah kondusif dan masuk ke ruangan lagi," ujarnya saat dihubungi detikcom, Kamis (3/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala kantor BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menambahkan berdasarkan analisis BMKG pusat gempa susulan di Kalibening ini terjadi di koordinat 7,20 LS dan 109,69 BT pada jarak 6 kilometer timur Kalibening, Banjarnegara. Adapaun kedalaman gempa yakni 15 kilometer.
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Tetapi menurut laporan yang diterima BMKG, gempa ini dirasakan oleh warga di Kalibening," tuturnya.
Menurutnya, jika ditinjau dari lokasi pusat gempanya, gempa ini berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan lokal. Namun, ia menegaskan, hingga saat ini belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Ia menyebutkan gempa ini merupakan gempa baru meski lokasi episenternya berdekatan dengan gempa bumi yang terjadi 18 April 2018 lalu. Berdasarkan catatan BMKG, gempa susulan terkait gempa pada 18 April 2018 lalu terjadi sebanyak 18 kali.
"Kepada masyarakat Banjarnegara dan sekitarnya kami imbau untuk tetap tenang. Dan jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbaunya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini