"Istri saya mengajak ikut membantu biaya sekolahnya, ini masih saya komunikasikan dengan pihak wali anak. Malam setelah kejadian saya sudah bertemu dengan walinya," kata Arif kepada wartawan, Sleman, Senin (30/4/2018).
Arif mengatakan memberi hukuman itu untuk membuat jera si anak. Namun kini dia menyesali perbuatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif menegaskan hukuman yang diberikan bukan dia yang meminta. Awalnya dia meminta bocah itu untuk mengajak orang tuanya ke bengkelnya yang terletak di Dusun Sangurejo, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman. Namun si bocah tidak mau.
![]() |
"Saya suruh panggil orang tuanya tidak mau, saya bawa ke Pak Dukuh tidak mau, saya tanya kamu pilih apa untuk bertanggung jawab. Dia jawab apalah yang penting tidak dilaporkan ke orang tua. Lalu saya suruh mandi oli, dia ambil oli diguyur sendiri," jelasnya.
Waktu itu, Arif mengaku belum tahu kalau sang bocah anak yatim piatu.
"Awalnya biar dia kapok tidak mencuri lagi, ternyata setelah klarifikasi ke sekolah dan wali anak itu, baru tahu kalau yatim piatu. Saya minta maaf," ujar Arif. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini