"Saat itu, korban mengeluh sakit di bagian intimnya. Lalu saya bawa ke rumah sakit untuk periksa sekaligus visum. Setelah itu saya laporkan kasus ini ke polisi," ujar bibi korban kepada wartawan, Senin (30/4/2018).
Keluarga melapor ke polisi pada Kamis (26/4). Dari keterangan korban, diketahui perlakukan tak senonoh itu sudah dilakukan berulangkali sejak setahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, korban hingga saat ini terlihat masih trauma. Dia tampak takut bertemu dengan orang asing.
Dewi Susilo, Bunda Perlindungan Anak Jateng saat berkunjung ke rumah korban menuturkan bahwa kasus tersebut supaya dapat segera dituntaskan. Mengingat korbannya masih berusia di bawah umur.
"Korban masih berada di bawah umur. Yang perlu diperhatian adalah dampak psikologinya. Korban masih punya masa depan yang panjang," tuturnya.
Menurutnya, seorang guru harus bisa menjadi pengganti orang tua saat berada di sekolah.
"Peran guru penting bagi perkembangan anak terutama saat di sekolah. Jadi, guru harus bisa mendampingi anak bukan malah merusak," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini